Mari mengenal berbagai macam arsitektur di kota Hyderabad, India!

Arsitektur kota Hyderabad, India
Panorama dari komplek Charminar, terdapat juga bangunan seperti Masjid Makkah, dan Rumah sakit Nizamia.
(Credit) User: Vivekanand pokala, Wikipedia (CC BY-SA 4.0)

Kota Hyderabad ini memiliki corak gaya arsitektur Indo-Islam yang berbeda dengan biasanya karena adanya kontribusi lokal yang tercermin dalam berbagai bangunan bersejarah di kota ini, hal ini menjadikannya termasuk yang pertama dan "Kota Warisan Terbaik di India" pada Maret 2012. Kota ini memiliki banyak situs bersejarah terkenal yang dibangun selama masa periode dari kesultanan dari dinasti Qutb Shahi dan dinasti Asaf Jahi, dimana banyak bangunan bersejarah dalam bentuk masjid serta istana.

Selain terdapat arsitektur Islam di kota ini, arsitektur dari kuil-kuil Hindu juga dapat dilihat dari kuil-kuil Hindu yang ada di kota Hyderabad ini, termasuk Kuil Birla Mandir, Kuil Jagannath, dan Kuil Akanna Madanna. Gaya arsitektur modern juga terlihat di sebagian besar bangunan yang dibangun setelah kemerdekaan India.

Arsitektur-arsitektur bersejarah kota Hyderabad yang dapat dilihat ini, bisa dilacak mulai dari awal masa pemerintahan dari dinasti Qutb Shahi dimana arsitektur dari Qutb Shahi dinasti dari abad ke-16 dan awal abad ke-17 mengikuti arsitektur Persia klasik yang menampilkan kubah dan lengkungan kolosal. Prasasti dalam bahasa Persia dan pekerjaan plesteran berukir yang rumit dapat ditemukan di sebagian besar bangunan ini. Struktur Qutb Shahi tertua yang masih ada di Hyderabad adalah reruntuhan benteng Golconda yang dibangun pada abad ke-16.

Monumen terpenting yang dibangun pada masa kesultanan dinasti Qutb Shahi adalah Masjid Charminar dan Masjid Makkah, keduanya masjid tersebut dibangun oleh Sultan Mohammed Quli Qutb Shah, pendiri dari kota Hyderabad ini. Sebagian besar bazzar/pasar bersejarah yang masih ada, dibangun di jalan utara Charminar menuju benteng. Charminar telah menjadi ikon kota yang terletak di pusat kota tua Hyderabad, dimana bangunan ini memiliki struktur persegi dengan panjang sisi 20 m dan empat lengkungan besar masing-masing menghadap ke jalan serta di setiap sudut berdiri menara setinggi 56 m.

Makam dari Sultan Ibrahim Quli Qutb Shah, Sultan ke-4 kerajaan Golconda dari dinasti Qutb Shahi.
(Credit) User: Bernard Gagnon, Wikipedia (CC BY-SA 3.0)

Di sebelah utara dari komplek Charminar terdapat sebuah lapangan umum yang dikelilingi oleh empat lengkungan raksasa, yang dikenal sebagai Char Kaman. Sebuah air mancur bernama Gulzar Houz berada di tengah-tengah area ini. Terdapat juga kompleks Makam Qutb Shahi, kompleks makam para penguasa Qutb Shahi, serta para bangsawan dan bangsawan lainnya. Kubah-kubah itu awalnya dilapisi dengan ubin biru dan hijau, namun sekarang hanya tersisa di beberapa bagian saja. Makam-makam tersebut terletak di taman, kompleks ini memiliki sumur tangga, pemandian Turki, dan masjid.

Komplek Charminar, Benteng Galconda, serta makam Qutb Shahi dianggap sebagai monumen nasional penting di India. Pada tahun 2010, pemerintah India mengusulkan agar situs-situs tersebut terdaftar dalam status Warisan Dunia UNESCO. Arsitektur corak khas dari dinasti Qutb Shah ini juga dapat dilihat di bangunan Taramati Baradari, Masjid Khairtabad, Masjid Musheerabad, Shaikpet Sarai (isntana), serta Masjid Toli.

Sepeninggalan dari dinasti Qutb Shah, terdapat juga arsitektur dari dinasti Mughal dimana satu-satunya kontribusi arsitektur yang signifikan selama pemerintahan Mughal yang singkat di Hyderabad ini (37 tahun) adalah pembangunan tembok kota Hyderabad yang dibangun dari granit dengan arsitektur pertahanan khas dinasti Mughal. Tembok ini memiliki dua belas pintu gerbang, dimana masing-masing cukup lebar untuk dilewati gajah. 


Salah satu dari dua gerbang masuk menuju kota tua Hyderabad yaitu Dabirpura Darwaza.
(Credit) Dr.Bhaskar Reddy, Wikipedia (CC BY-SA 3.0)

Terdapat pula corak arsitektur dari masa kekuasaan dari dinasti Nizam dari Hyderabad, yang berkuasa selama 224 Tahun, mulai dari tahun 1724-1948. Dimana Nizam dari Hyderabad memerintah sebagai pengikut Kerajaan Inggris. Oleh karena itu, gaya arsitektur Eropa menjadi lazim selama periode ini.

Terlepas dari istana Nizam, keluarga bangsawan membangun istana dan rumah besar mereka sendiri dengan gaya Indo-Eropa. Ini termasuk Diwan Devdi, Istana Asman Garh, Errum Manzil, Khursheed Jah Devdi, Istana Bashir Bagh, Bella Vista, Istana Benteng Hill, dan Istana Paigah.

Dengan diperkenalkannya populasi Kristen yang cukup besar, gereja-gereja termasuk Katedral St. Joseph, Gereja St. George, Gereja CSI Garrison Wesley,dan Gereja Holy Trinity dibangun di kota, khususnya di dan sekitar Secunderabad yaitu kota baru yang dibangun sebagai barak bagi tentara Inggris.

Seiring dengan perkembangan jaman, muncul pula arsitektur yang bercorak Neoclassical, dengan contoh yaitu bangunan karesidenan Inggris yang selesai dibangun pada tahun 1798, yang mungkin merupakan salah satu contoh besar arsitektur neoklasik pertama di kota Hyderabad. Contoh arsitektur Neoclassical lainya adalah Istana Falaknuma yang digunakan sebagai wisma oleh dinasti Nizam, yang terinspirasi oleh vila-vila Andrea Palladio. dinasti Nizam menerapkan gaya Eropa di beberapa istana seperti Falaknuma dan Istana Raja Kothi.

Istana Falaknuma
(Credit) User: Bernard Gagnon, Wikipedia (CC BY-SA 3.0)
 
Adanya arsitektur Indo-Saracenic, pada abad ke-17, arsitektur dari dinasti Asaf Jahi muncul dengan gaya megah yang melebihi konstruksi sekuler. Dengan contoh yaitu istana Purani Haveli, yang berfungsi sebagai tempat kedudukan dinasti Nizam sampai Istana Chowmahalla dibangun. Istana Chowmahalla, yang terletak sangat dekat dari komplek Charminar, dibangun selama 100 tahun. Yang baru-baru ini dipulihkan dan dibuka untuk umum. Serta berbagai macam gaya India dan Eropa, mulai dari barok hingga neoklasik, juga terlihat di istana.

Nizam Mir Osman Ali Khan disebut sebagai pendiri Hyderabad modern. Bangunan yang dibangun pada masa pemerintahannya mengesankan dan mewakili gaya arsitektur Indo-Saracenic yang kaya, seperti Universitas Osmania dan Pasar Moazzam Jahi. Bangunan-bangunan ini sangat berbeda dari bangunan dengan corak arsitektur dinasti Qutb Shahi sebelumnya.

Pada awal abad ke-20, dinasti Nizam mengundang arsitek yang berasal dari Inggris yaitu Vincent Esch untuk merancang empat bangunan umum utama Hyderabad, yaitu gedung Pengadilan Tinggi Hyderabad, Rumah Sakit Umum Osmania, City College, serta Stasiun Kereta Kachiguda. Esch, seorang pelopor gaya Indo-Saracenic kontemporer, merancang bangunan ini dengan gaya yang menggabungkan fitur Indo-Islam dan Eropa.

Masjid Spanyol, Makam Paigah, Rumah Mahbub, Makam Saidani Ma, Aza Khana-e-Zohra, Istana Benteng Bukit, dan Rumah Sakit Nizamia, juga berkontribusi pada arsitektur periode ini.

Bangunan dengan arsitektur art deco dibangun pada tahun 1930-an dan 1940-an. Dimana Pasar Monda, Gedung SBH, dan sejumlah bioskop adalah contohnya.

Setelah kemerdekaan India pada tahun 1947, arsitektur modern mulai mendominasi area-area baru di kota Hyderabad ini.

Terimakasih telah membaca, apabila ada kesalahan mohon dimaafkan, dan jika ada komentar dan/atau kritikan mohon jangan sungkan-sungkan untuk disampaikan yah !

Source: Wikipedia

Komentar