Banks Peninsula, sejarah dan keaktraktifan nya di pulau selatan New Zealand!

SEMENANJUNG BANKS
 
Citra Satelit dari semenanjung Banks di New Zealand
(Credit) Google Maps

Banks Peninsula sendiri merupakan semenanjung yang bentuknya berasal dari gunung berapi di pantai timur Pulau Selatan Selandia Baru. Semenanjung ini memiliki luas sekitar 1.150 kilometer persegi dan mencakup dua pelabuhan besar dan banyak teluk besar serta teluk kecil. Kota terbesar di pulau selatan New Zealand/Selandia Baru yaitu Christchurch berada tepat di utara semenanjung.

Aspek Sejarah

Melihat dari aspek sejarah dan berdasarkan dari tradisi, pemukim bangsa Māori pertama di daerah yang sekarang dikenal sebagai Semenanjung Banks adalah berasal dari suku Māori Waitaha yang dipimpin oleh leluhur pendiri mereka Rākaihautū. Nama Māori untuk semenanjung ini adalah Te Pataka o Rākaihautū (Gudang Rākaihautū) sebagai pengakuan atas perbuatannya dan banyaknya mahinga kai (makanan dari hutan, laut, sungai, dan langit). Mereka lalu diikuti oleh pemukim suku Kāti Māmoe, dan kemudian suku Ngāi Tahu hapu Ngāi Tūhaitara, yang tiba pada tahun 1730-an.

Kedatangan orang-orang Eropa pertama kali terlihat di semenanjung itu pada tanggal 17 Februari tahun 1770 yang dipimpin oleh penjelajah asal Ingris yaitu Kapten James Cook dan kru nya, selama pelayaran pertama Cook mengelilingi Selandia Baru. Kapten Cook menggambarkan semenanjung ini sebagai "bentuk lingkaran dengan permukaan tidak rata yang sangat rusak dan memiliki lebih banyak kemandulan daripada kesuburan." Kapten Cook tertipu oleh garis besar tanah yang lebih tinggi di belakang semenanjung, dia mengira itu sebagai sebuah pulau dan menamakannya "Pulau Banks" untuk menghormati ahli botani kapal Endeavour, Joseph Banks. Merasa terganggu oleh penampakan bayangan tanah dari arah tenggara, Kapten Cook kemudian memerintahkan kapal Endeavour pergi ke selatan tanpa menjelajah lebih dekat. Pada tahun 1809 Kapten Samuel Chase mengoreksi grafik Kapten Cook dengan menentukan bahwa "Pulau Banks" sebetulnya adalah sebuah semenanjung.

Kemudian, pada tahun 1830 pemukiman bangsa Māori di Takapūneke dijarah, dan pemimpin suku Ngāi Tahu setempat yaitu Tama-i-hara-nui ditangkap oleh kepala suku Ngāti Toa yaitu Te Rauparaha yang dibantu oleh Kapten kapal brig Inggris Elizabeth, yaitu Kapten John Stewart. Dikarenakan akibat dari penyerangan dan penjarahan ini, pemerintah Inggris mengirim James Busby, sebagai Residen Inggris resmi, ke Selandia Baru pada tahun 1832.

Selama tahun 1830-an beberapa basis perburuan paus milik orang Eropa didirikan di semenanjung Banks ini. Dimana pada tahun 1838 Kapten Langlois, seorang pemburu paus asal Perancis memutuskan bahwa Akaroa akan menjadi pemukiman yang baik untuk melayani kapal penangkap ikan paus dan "membeli" semenanjung dalam kesepakatan pembelian tanah yang meragukan dengan orang Māori lokal. Lalu dia kembali ke Prancis, membawa perusahaan Nanto-Bordelaise, dan berlayar ke Selandia Baru dengan sekelompok keluarga Prancis dan Jerman di atas kapal Comte de Paris, dengan tujuan membentuk koloni Prancis di Pulau Selatan Prancis di Selandia Baru. Pada saat Kapten Langlois dan koloninya tiba di Banks Peninsula pada bulan Agustus 1840, banyak suku Māori telah menandatangani Perjanjian Waitangi (dimana yang menandatangani nya termasuk dua kepala suku Māori di Akaroa pada bulan Mei) dengan Gubernur Inggris pertama di Selandia Baru, yaitu William Hobson, dan telah menyatakan kedaulatan Inggris di seluruh Selandia Baru. Saat mendengar rencana Prancis untuk kolonisasi, Gubernur Hobson dengan cepat mengirim HMS Britomart dari daerah Bay of Islands di utara jauh dari pulau utara New Zealand menuju Akaroa bersama hakim polisi di dalamnya. Sementara Kapten Langlois dan koloninya berlindung dari angin yang tidak menguntungkan di Teluk Pigeon di sisi lain semenanjung, orang-orang Inggris mengibarkan bendera mereka di Greens Point antara Akaroa dan Takapūneke dan pengadilan bersidang untuk menegaskan kedaulatan Inggris atas Pulau Selatan.

Pelabuhan Akaroa di Semenanjung Banks
(Credit) Wildman NZ, Wikipedia (CC BY-SA 4.0)

Semenjak tahun 1850-an, kota pelabuhan Lyttelton dan kemudian kota Christchurch berkembang melebihi Akaroa, yang sekarang menjadi resor liburan dan tujuan kapal pesiar dan telah mempertahankan banyak pengaruh Prancis serta banyak bangunan abad ke-19, terdapat karya pertahanan pelabuhan bersejarah yang berasal dari tahun 1874 yang seterusnya bertahan di Pulau Ripapa di Pelabuhan Lyttelton, dan di Godley Head.

Gambaran/lukisan kapal-kapal Eropa di Akaroa pada awal abad ke-19
(Credit) Drawn by L. Le Breton. Lithograph by Sabatier, National Library of New Zealand (Alexander Turnbull Library). (Public Domain)


Aspek Geologis

Berdasarkan dari aspek Geologis nya, semenanjung Banks memiliki bentuk fitur vulkanik paling menonjol di Pulau Selatan, mirip dengan gunung berapi Dunedin yang lebih tua, namun dua kali lebih besar yang terletak di semenanjung dan pelabuhan Otago yait berjarak 350 kilometer ke barat daya. Secara geologis, semenanjung ini terdiri dari sisa-sisa dua gunung berapi berbentuk perisai komposit besar yang terkikis (dimana kawah Lyttelton terbentuk lebih dahulu lalu kawah Akaroa). Semenanjung ini terbentuk karena "vulkanisme intraplate" yang terjadi antara sekitar sebelas dan delapan juta tahun yang lalu (Zaman Miocene) di kerak benua. Semenanjung tersebut terbentuk sebagai pulau lepas pantai, dengan gunung berapi mencapai sekitar 1.500 m di atas permukaan laut. Dua kawah dominan membentuk Pelabuhan Lyttelton dan Akaroa.

Dataran Canterbury terbentuk dari erosi Pegunungan Alpen Selatan / Kā Tiritiri o te Moana (pegunungan yang luas dan tinggi yang disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Pasifik) dan dari kipas aluvial yang diciptakan oleh sungai-sungai besar yang dikepang. Dataran ini mencapai titik terluasnya di mana mereka bertemu dengan sub-wilayah perbukitan di Banks Peninsula. Lapisan loess, lumpur halus yang agak tidak stabil yang diendapkan oleh angin foehn yang bertiup melintasi dataran, menutupi sisi utara dan barat semenanjung. Bagian dari tepi kawah yang terletak di antara Pelabuhan Lyttelton dan kota Christchurch membentuk perbukitan Port.

Model dari semenanjung Banks
(Credit) Carl Lindberg, Wikipedia (CC BY 2.5)

Aspek Ekonomi

Melihat dari segi aspek Ekonomi nya, terdapat beberapa beberapa situs di lepas pantai semenanjung Banks yang berfungsi untuk membudidayakan kerang laut. Selain terdapat budidaya ikan/kerang, terdapat juga industri pertanian tradisional. Terdapat pula industri pariwisata yang berpusat di pelabuhan Akaroa.

Aspek Infrastruktur

Terdapat jalan menuju puncak yang membentuk fitur penting di semenanjung ini, jalan ini dibangun sekitar tahun 1930-an, jalan ini terbagi dalam dua bagian (dimana keduanya memiliki pemandangan ke area sekitarnya, serta terdapat taman, jalan setapak serta terdapat fitur rekreasi lainya). Dua bagian jalan tersebut meliputi satu bagian yang membentang di sepanjang puncak Port Hills dari Godley Head (kepala utara Pelabuhan Lyttelton) ke Gebbies Pass di ujung pelabuhan, lalu bagian yang satunya lagi membentang di sekitar tepi kawah Pelabuhan Akaroa dari 'Hill Top' yaitu persimpangan dengan jalan raya utama Christchurch ke Akaroa sampai ke titik di atas Akaroa.

Aspek Alam dan Konservasi

Diestimasikan bahwa terdapat hutan asli yang pernah menutupi sekitar 98% dari luas wilayah semenanjung ini. Akan tetapi, pemukim Māori dan pemukim Eropa berturut-turut menggunduli hutan tersebut hingga luas hutan sekarang menjadi kurang dari 2% yang tersisa saat ini, meskipun beberapa program reboisasi telah dimulai dimana pemukim dari Eropa menanam banyak pohon yang dibawa dari Inggris, seperti pohon kenari/wallnut.

Di semenanjung ini terdapat cagar alam, salah satunya yaitu cagar alam Hinewai yang didirikan di semenanjung ini untuk memungkinkan hutan asli beregenerasi di tanah yang pernah ditanami. Cagar alam ini didirikan pada tahun 1987 dan sekarang mencakup 1.250 hektar tanaman semak asli, dan memiliki 40 km jalur jalan kaki yang melewati semak-semak asli tersebut. 

Selain cagar alam Hinewai, terdapat pula kawasan lindung yang berada di semenanjung Banks ini, yaitu Ellangowan Scenic Reserve (seluas 3,14 km²), dan ditetapkan pada tahun 1973, Mount Herbert Scenic Reserve (seluas 2,42 km²),dan ditetapkan pada tahun 1980, Wairewa Stewardship Area (seluas 6,51 km²), dan ditetapkan pada tahun 1987, dan terakhir ada Palm Gully Scenic Reserve (seluas 1,11 km²), yang ditetapkan pada tahun 1989.

Terdapat pula cagar laut yang besar untuk suaka mamalia laut, dimana penangkapan ikan dengan jaring dilarang, dan mengelilingi sebagian besar semenanjung. Hal ini memiliki tujuan utama untuk mengkonservasi lumba-lumba Hector, yaitu spesies lumba-lumba yang terkecil dari semua spesies lumba-lumba yang ada dan hanya ada di New Zealand, dimana ekowisata yang berbasis lumba-lumba kini menjadi industri penting di kota Akaroa. Lalu terdapat pula cagar laut Pohatu yang luasnya relatif kecil lebih kecil dan berpusat di Flea Bay di sisi tenggara semenanjung ini, serta cagar laut Akaroa yang lebih besar terletak di pintu masuk ke Pelabuhan Akaroa.

Hal-hal lain, dan Keatraktifan nya

Di semenanjung Banks ini terdapat beberapa kota-kota kecil yaitu Akaroa, sebuah kota kecil di pinggir pelabuhan Akaroa. Lalu ada, kota kecil Little River yang terletak di ujung jalur sepeda Little River dimana terdapat beberapa galeri seni, tempat perkemahan, klub rugby, dan sekolah dasar di sana. Lalu ada, Wainui yang merupakan pemukiman yang kebanyakan berisi rumah liburan di pelabuhan Akaroa, dan terakhir ada kota kecil Duvauchelle yang terletak di ujung pelabuhan Akaroa.

Terdapat beberapa destinasi wisata lain yang ada di semenanjung ini yang berupa teluk dan trek jalan kaki, yaitu:

Teluk Pohatu/Flea Bay, teluk Pohatu/ Flea Bay ini memiliki koloni besar penguin dan anjing laut yang tinggal di sana, dan merupakan rumah bagi Pohatu Marine Reserve/Cagar laut Pohatu. Cagar alam ini adalah rumah bagi banyak spesies ikan termasuk triplefins, lumpfish, Moki, butterfish, spotties, banded wrasse, blue cod, jaket kulit, lobster, paua, dan rockfish.

Teluk Tumbledown, teluk Tumbledown dianggap sebagai salah satu pantai terbaik di dekat kota Christchurch. Diamana kebanyakan orang menunda mengemudi untuk sampai ke sana, karena itu biasanya sangat sepi.

Teluk Te Oka (Kanan), dan teluk Tumbledown (Kiri)
(Credit) Wildman NZ, Wikipedia (CC BY-SA 4.0)

Terdapat trek jalan kaki yang terkenal disini yaitu: 

Trek semenanjung Banks, daya tarik utama bagi para pejalan kaki adalah trak semenanjung Banks. Dimana terdapat kesempatan untuk melihat penguin, elang, tokek, dan burung penciduk hitam sambil berjalan di trek. Lintasan trek ini dapat diselesaikan dalam dua hingga tiga hari dan terdapat rute melingkar sepanjang 31 km dimulai di Akaroa dan mengunjungi Flea Bay, Stony Bay, dan cagar alam Hinewai.

Lalu ada pula, Te Ara Pataki yaitu jalan puncak/Summit walkway. Te Ara Pataki adalah jalur perjalanan kaki selama tiga hari yang dapat dimulai di banyak tempat. Dimana, rute terpanjang dimulai dari Gebbies Pass atau Lembah Kaituna dan pergi ke gubuk Sign of the Packhorse di hari pertama. Lalu, pada hari kedua, pejalan kaki dapat mengikuti trek yang melintasi tepat di bawah Gunung Bradley (855m) dan kemudian naik ke Gunung Herbert (919m) sebelum turun ke pelabuhan Levy Saddle. Dari sini, berjalan kaki singkat ke penginapan kedua di gubuk Rod Donald. Hari ketiga berlangsung di Gunung Fitzgerald (826m) dan Gunung Sinclair (841m). Trek kemudian turun melewati tōtara raksasa berusia 2000 tahun di cagar alam taman Montgomery sebelum berakhir di dekat kedai Hilltop di jalan raya negara bagian 75.

Terakhir terdapat "Le Race" yaitu balapan sepeda jalan raya tahunan sepanjang 100 km dari Cathedral Square di Christchurch ke Akaroa melintasi semenanjung Banks. Balapan ini mendaki jalan Dyers Pass, mengikuti jalan puncak di sepanjang Port Hills sebelum menuruni Gebbies Pass ke jalan raya Negara Bagian 75. Kemudian naik ke Hilltop sebelum berbelok dan mengikuti jalan puncak, mendaki puncak Duvauchelle dan menuruni jalan Long Bays ke Akaroa. Balapan ini telah dimenangkan tiga kali oleh Mark Bailey, dua kali oleh Michael Vink, Jeremy Yates, dan Daniel Whitehouse. Hayden Roulston (2016) dan Brian Fowler (2005) juga memenangkannya. Dalam kompetisi wanita, Jo Buick, Reta Trotman dan Sharlotte Lucas semuanya telah memenangkannya sebanyak tiga kali.

Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca, seperti biasa apabila ada kesalahan mohon dimaafkan, dan apabila ada kritik atau komentar maka jangan sungkan untuk disampaikna yah !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari mengenal berbagai macam arsitektur di kota Hyderabad, India!